Islam bukanlah masa lalu tetapi juga masa sekarang. Tetapi hal ini sangat jarang kita dengar. Yang sering kita dengar adalah cerita lalu, baik itu riwayat zaman Rosulloh atau riwaayat para sahabat. Al-Quran adalah sumber dari segala sumber ilmu, budaya dan tatanan hidup manusia. Tentu hal ini tidak berlaku hanya pada masa Rosulloh Muhammad SAW tetapi Al-Quran adalah tuntunan umat manusia yang selalu sesuai untuk segala perkembangan zaman.
Al-Quran adalah sumber inspirasi, tetapi kita jarang mendengar sebuah penemuan bersumber dari Al-Quran. Yang ada adalah pembenaran jika sesuatu telah ditemukan. Mungkin hal ini tidaklah tepat, tetapi itulah yang selama ini sering saya dengar. Apa yang salah sehingga hal tersebut terjadi?
Semestinya kita umat islam bisa lebih maju karena segala sumber ilmu ada dalam Al-Quran. Sudah saatnyalah kita menjadikan Al-Quran sebagai sumber inspirasi sehingga kita bisa mewarnai dunia ini dengan nilai – nilai islam. Bukan kita yang teris menerus terdesak oleh kemajuan zaman. Dunia barat dengan segala kekuatannya baik dibidang ekonomi, senjata, tekhnologi, dan budaya telah menggerus nilai – nilai yang kita miliki. Secara politik kita terdesak dalam segala bidang.
“Mari kita bangkit dan persatuka islam” Hal tersebut sudah sering kita dengar, bahkan sudah berapa kali ustadz menyeruka hal tersebut saya sudah lupa. Kita sering berwacana tetapi miskin implemantasi. Di dalam umat sendiri terpecah menjadi beberapa pemahaman yang berbeda, diantaranya membentuk aliran yang berbeda. Masing – masing kelompok tentu dengan apologinya masing – masing, merasa pemehaman atau kelompok mereka paling benar. Sikap apologi ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad, dan hal ini juga dilarang oleh Rosulloh. Sikap apologi adalah sikap membagakan diri sebagai yang paling benar dan secara apriori mengabaikan yang lain. Apologi juga dekat dengan ujub atau membangga – mbanggakan diri sendiri.
“Ahhh saya sudah bosan dengan hal tersebut, masing – masing orang menganggap paling benar dan menyalahkan yang lain. Untuk hal pembacaan doa qunut atau Surat Al-Fatiah memakai basmalah atau tidak waktu imam solat membaca saja pada saling menyalahkan, ahhh saya bosan”
Itulah kata temen saya dan juga pendapat banyak orang diluar sana. Umat islam banyak terjebak dalam sebuah perbedaan bukan mecari persamaan. Itulah yang terjadi sehingga umat islam atau negara islam rawan terhadap konflik. Hal itu juga yang menjadi topik dalam sidang ICIS ke-3 yang baru saja berlangsung. Sebuah kemajuan sikap dan cara berfikir para ulama yang mulai kritis dan tidak lagi bersikap apolgi, sehingga mudah – mudahan bisa mencari solusi atas beberapa konflik yang terjadi di berbagai Negara dengan mayoritas berpenduduk beragama islam.
Semangat membangun kebersamaan dan merangkul semua golongan dengan mengedepankan kesamaan adalah sikap yang lebih baik, dari pada kita menyerukan ditegakannya kepemimpinan islam (khilafah) sedunia tetapi tetap dengan mengklaim bahwa aliran atau pemahaman mereka yang paling benar dan mengabaikan yang lain.
Keberagaman adalah merupakan fitrah manusia, janganlah kita memperlebar perbedaan tetapi mari kita bangun kebersamaan diatas perbedaan tersebut. Dakwah dan sikap keterbukaan baik secara horizontal maupun vertical harus kita kedepankan untuk memberi pamahaman kepada umat, sehingga pada saatnya nanti kita bisa mewarnai perubahan dan kemajuan zaman bukan menjadi korban dari perkembangan zaman itu sendiri.
Do'a
Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya
Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan- Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami
"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"
Ya ALLAH, kami hamba-hamba- Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu
Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara
Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan
Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
0 komentar:
Posting Komentar